Sabtu, 18 Februari 2012

Hutang Tidur, WAJIB dibayar Lohh


 
Berapa jamkah anda tidur tadi malam? 6 jam? 5 jam? 4 jam? Atau karena begitu banyaknya tugas kantor, tugas kuliah, dan pekerjaan anda lainnya, anda harus mengurangi jam tidur anda  hanya sampai 2 jam setiap malam.

Ketika memikirkan hal terpenting yang anda lakukan setiap hari, hampir 12 jam anda habiskan untuk bekerja jika anda pekerja ataupun kuliah jika anda pelajar. Bahkan tidak jarang sisa 12 jam lagi sewaktu anda di rumah, anda alokasikan juga untuk melanjutkan pekerjaan anda yang terhenti

Hutang tidur, bisa digantikan atau tidak ya? Memotong jam tidur dengan alasan menyelesaikan tugas atau menuntaskan penasaran menonton DVD favorit berakibat buruk bagi kesehatan. Waktu yang Anda habiskan dengan terjaga di larut malam tidak bisa dibayar dengan tidur panjang di akhir pekan.
*       
Sampai saat ini, kebanyakan orang beranggapan bahwa tidur merupakan suatu saat dimana individu tidak sadar dan otak serta badan hanya beristirahat. Tidak heran mereka rela mengurangi waktu tidur mereka sampai seminim mungkin karena merasa waktunya  terlalu sayang jika harus digunakan untuk tidur, sementara ada pekerjaan lain yang bisa mereka lakukan untuk menggantikan waktu tidur tersebut. Contoh kasus yang cukup sering terjadi adalah kehidupan mahasiswa di dunia kampus. Karena tugas kuliah yang banyak, kegiatan organisasi, dan yang paling sering pada minggu-minggu ujian, keputusan yang paling sering diambil mahasiswa adalah mengurangi waktu tidur.

 
 Studi dari Brigham and Women Hospital di Boston menunjukkan, efek gangguan tidur jangka panjang, misalnya akibat shift malam atau belajar untuk ujian selama beberapa hari atau minggu, tidak bisa dibayar hanya dengan satu atau dua malam tidur nyenyak.

"Banyak orang mengira bahwa mereka bisa dengan cepat mengganti utang tidur kronis hanya dengan sehari atau dua hari tidur nyenyak. Padahal keyakinan tersebut salah," tutur peneliti Daniel Cohen, MD, seperti dikutip situs webmd. Efek kurang tidur kronis ini, terang Cohen, akan tetap membayangi dan merusak performa saat Anda terjaga.

Peneliti menemukan bahwa satu malam tidur panjang bisa menyembunyikan efek gangguan tidur dan mengembalikan performa ke level normal. Tetapi, efek ini hanya bersifat sementara waktu, bertahan sekitar enam jam setelah bangun. Selanjutnya, performa akan kembali memburuk. Selain itu, semakin lama Anda terjaga semakin banyak kesalahan akibat kelelahan yang akan terjadi.

"Mereka yang kurang tidur selama bekerja atau sekolah dan mencoba menutupi kekuarangan tidur di akhir minggu kemungkinan tidak menyadari bahwa mereka sedang menumpuk utang tidur kronis," terang peneliti Elizabeth Klerman. Hal ini, lanjut Klerman, bisa memicu kondisi berbahaya, seperti mengantuk tiba-tiba saat menyetir atau saat sedang bekerja di malam hari.

Dalam studi yang dipublikasikan di Science Translational Medicine ini, para peneliti meminta sembilan partisipan untuk mengurangi jam tidur. Mereka hanya tidur selama 5,6 jam per hari selama tiga minggu. Hasil menunjukkan, meskipun partisipan menggantikan ganguan tidur tersebut dengan satu malam tidur panjang selama 10 jam, efek jangka panjang gangguan tidur tersebut tetap ada.

Partisipan dengan utang tidur kronis mengalami gangguan performa saat terbangun, sehingga mereka rentan melakukan kesalahan dan mengalami kecelakaan, khususnya saat larut malam. Sebagai contoh, ketika utang tidur bertambah, performa dalam tes waktu reaksi juga semakin memburuk.

Jangan tertipu dengan mitos-mitos seputar tidur, antara lain:
1. Tidur hanya 1 jam/malam daripada yang seharusnya dibutuhkan tidak akan mengganggu fungsi tubuh di siang hari.

Kurang tidur seperti demikian mungkin tidak akan membuat anda mengantuk sepanjang hari. Namun, kurang tidur tersebut akan menurunkan kapabilitas berpikir dan berespon anda, dan juga meningkatkan kerentanan kesehatan kardiovaskular serta keseimbangan energi anda. Jika, kurang tidur terus-menerus, ”hutang” tidur meningkat dan membuat anda sangat lelah sepanjang hari.

2.   Anda bisa menuntaskan ”hutang” tidur dalam seminggu dengan tidur lama di akhir minggu.

Meskipun dengan banyak tidur di akhir minggu terasa dapat memulihkan kondisi anda, namun tubuh anda tidak akan dapat memberikan kinerja terbaiknya karena fase restoratif selama tidur selama seminggu tidak terpenuhi. Anda akan kembali merasa sangat lelah setelah melakukan aktivitas kembali di hari kerja anda.

Tidak ada waktu yang sia-sia untuk tidur yang cukup dan teratur. Dengan tidur yang teraturpun belum tentu anda memperoleh tidur yang sehat. Karena seperti telah dibahas sebelumnya bahwa efektivitas tidur tidak hanya dilihat dari segi kuantitas tetapi juga dari kualitas tidur anda, bagaimana keoptimalan anda melewati setiap siklus tidur tersebut.
Oleh sebab itu, sediakanlah waktu tidur yang sehat bagi anda setiap hari. Tidur yang sehat sama sekali tidak membuang waktu. Yang Mahakuasa pun menciptakan aktivitas tidur bukan tanpa tujuan.

Jadi, hutang tidur wajib dibayar loohh :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar