Ketika memikirkan hal terpenting yang anda lakukan
setiap hari, hampir 12 jam anda habiskan untuk bekerja jika anda pekerja
ataupun kuliah jika anda pelajar. Bahkan tidak jarang sisa 12 jam lagi sewaktu
anda di rumah, anda alokasikan juga untuk melanjutkan pekerjaan anda yang
terhenti
Hutang tidur, bisa digantikan atau tidak ya? Memotong jam tidur dengan alasan menyelesaikan tugas
atau menuntaskan penasaran menonton DVD favorit berakibat buruk bagi kesehatan.
Waktu yang Anda habiskan dengan terjaga di larut malam tidak bisa dibayar
dengan tidur panjang di akhir pekan.

Sampai saat ini, kebanyakan orang beranggapan bahwa
tidur merupakan suatu saat dimana individu tidak sadar dan otak serta badan
hanya beristirahat. Tidak heran mereka rela mengurangi waktu tidur mereka
sampai seminim mungkin karena merasa waktunya terlalu sayang jika harus
digunakan untuk tidur, sementara ada pekerjaan lain yang bisa mereka lakukan
untuk menggantikan waktu tidur tersebut. Contoh kasus yang cukup sering terjadi
adalah kehidupan mahasiswa di dunia kampus. Karena tugas kuliah yang banyak,
kegiatan organisasi, dan yang paling sering pada minggu-minggu ujian, keputusan
yang paling sering diambil mahasiswa adalah mengurangi waktu tidur.
Studi dari Brigham and Women Hospital di Boston
menunjukkan, efek gangguan tidur jangka panjang, misalnya akibat shift malam
atau belajar untuk ujian selama beberapa hari atau minggu, tidak bisa dibayar
hanya dengan satu atau dua malam tidur nyenyak.
"Banyak orang mengira bahwa mereka bisa dengan
cepat mengganti utang tidur kronis hanya dengan sehari atau dua hari tidur
nyenyak. Padahal keyakinan tersebut salah," tutur peneliti Daniel Cohen,
MD, seperti dikutip situs webmd. Efek kurang tidur kronis ini, terang Cohen,
akan tetap membayangi dan merusak performa saat Anda terjaga.
Peneliti menemukan bahwa satu malam tidur panjang bisa
menyembunyikan efek gangguan tidur dan mengembalikan performa ke level normal.
Tetapi, efek ini hanya bersifat sementara waktu, bertahan sekitar enam jam
setelah bangun. Selanjutnya, performa akan kembali memburuk. Selain itu,
semakin lama Anda terjaga semakin banyak kesalahan akibat kelelahan yang akan
terjadi.
"Mereka yang kurang tidur selama bekerja atau
sekolah dan mencoba menutupi kekuarangan tidur di akhir minggu kemungkinan
tidak menyadari bahwa mereka sedang menumpuk utang tidur kronis," terang
peneliti Elizabeth Klerman. Hal ini, lanjut Klerman, bisa memicu kondisi
berbahaya, seperti mengantuk tiba-tiba saat menyetir atau saat sedang bekerja
di malam hari.
Dalam studi yang dipublikasikan di Science
Translational Medicine ini, para peneliti meminta sembilan partisipan untuk
mengurangi jam tidur. Mereka hanya tidur selama 5,6 jam per hari selama tiga
minggu. Hasil menunjukkan, meskipun partisipan menggantikan ganguan tidur
tersebut dengan satu malam tidur panjang selama 10 jam, efek jangka panjang
gangguan tidur tersebut tetap ada.
Partisipan dengan utang tidur kronis mengalami
gangguan performa saat terbangun, sehingga mereka rentan melakukan kesalahan
dan mengalami kecelakaan, khususnya saat larut malam. Sebagai contoh, ketika
utang tidur bertambah, performa dalam tes waktu reaksi juga semakin memburuk.
Jangan tertipu dengan mitos-mitos seputar tidur,
antara lain:
1. Tidur hanya 1 jam/malam daripada yang seharusnya dibutuhkan tidak akan
mengganggu fungsi tubuh di siang hari.
Kurang tidur
seperti demikian mungkin tidak akan membuat anda mengantuk sepanjang hari.
Namun, kurang tidur tersebut akan menurunkan kapabilitas berpikir dan berespon
anda, dan juga meningkatkan kerentanan kesehatan kardiovaskular serta
keseimbangan energi anda. Jika, kurang tidur terus-menerus, ”hutang” tidur
meningkat dan membuat anda sangat lelah sepanjang hari.
2. Anda bisa menuntaskan ”hutang” tidur dalam seminggu
dengan tidur lama di akhir minggu.
Meskipun dengan banyak tidur di akhir minggu terasa
dapat memulihkan kondisi anda, namun tubuh anda tidak akan dapat memberikan
kinerja terbaiknya karena fase restoratif selama tidur selama seminggu tidak
terpenuhi. Anda akan kembali merasa sangat lelah setelah melakukan aktivitas
kembali di hari kerja anda.
Tidak ada waktu yang sia-sia untuk
tidur yang cukup dan teratur. Dengan tidur yang teraturpun belum tentu anda
memperoleh tidur yang sehat. Karena seperti telah dibahas sebelumnya bahwa
efektivitas tidur tidak hanya dilihat dari segi kuantitas tetapi juga dari
kualitas tidur anda, bagaimana keoptimalan anda melewati setiap siklus tidur
tersebut.
Oleh sebab itu, sediakanlah waktu
tidur yang sehat bagi anda setiap hari. Tidur yang sehat sama sekali tidak
membuang waktu. Yang Mahakuasa pun menciptakan aktivitas tidur bukan tanpa
tujuan.
Jadi, hutang tidur wajib dibayar loohh :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar